Kita memiliki 2 buah ginjal, tetapi pada faktanya seseorang dapat hidup dengan satu ginjal lengkap. Beberapa orang bahkan hidup dengan kondisi gagal ginjal. Kecuali dilakukan transplantasi ginjal, seseorang dengan kondisi gagal ginjal biasanya harus menjalani cuci darah secara berkala, disebut: Dialisis.
Tindakan Dialisis dilakukan dengan tujuan untuk membuang sisa – sisa metabolisme, dan kelebihan cairan agar tidak menumpuk di dalam tubuh, dan menjaga level yang aman dari unsur – unsur kimiawi dalam tubuh seperti potasium dan sodium. Selain itu juga untuk membantu mengontrol tekanan darah.
Ada 2 jenis tindakan dialisa, yaitu; Hemodialisis dan Peritoneal Dialisis
HEMODIALISIS
Pada Hemodialisis, proses cuci darah biasanya dilakukan dengan sebuah mesin dialisis. Proses ini tidak dilakukan setiap hari, cukup 3 kali seminggu dengan masing-masing sesi berlangsung sekitar 4-5 jam. Proses Hemodialisis bisa dilakukan di rumah Anda atau pada sebuah Klinik.
Hemodialisis biasanya direkomendasikan untuk orang-orang yang:
Kerugian Hemodialisis:
PERITONEAL DIALISIS
Peritoneal Dialisis biasanya disarankan untuk pasien dengan kriteria:
Peritoneal Dialisis memerlukan tindakan pembedahan untuk memasang kateter dalam perut penderita. Ada dua macam metode, yaitu yaitu continuous peritoneal dialysis (CAPD) dan Continonus Cycling Peritoneal Dialysis (CCPD).
Di Indonesia, CAPD lebih lazim digunakan daripada CCPD. CAPD tidak memerlukan mesin, dan biasanya pasien perlu melakukan 4 kali penggantian kantung Dialisis dalam sehari, masing – masing selama 30 menit.
Kerugian:
Meningkatnya resiko terjadinya infeksi pada peritoneum (peritonitis), kurang energi dan pada beberapa kasus dapat terjadi malnutrisi. Peritonitis dapat mengakibatkan gejala, seperti:
Bila peritonitis berulang terjadi, dokter mungkin perlu melakukan operasi pembedahan untuk memberbaiki peritoneum.
Tindakan dialisa memerlukan biaya tidak sedikit. Bila per sesi hemodialisa biayanya sekitar Rp. 600.000 per tindakan, artinya per bulan biayanya sekitar Rp. 4,8 juta diluar obat dan biaya medis yang lain seperti laboratorium, dll.
Namun demikian biaya tersebut dapat dibantu melalui program Jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat) maupun Gakin (khusus untuk warga DKI Jakarta yang kurang mampu).
Compiled by: http://kidneyplus.com
Source:
http://www.cancer.org/Cancer/KidneyCancer/OverviewGuide/kidney-cancer–adult–renal-cell-carcinoma-overview-what-is-kidney-cancer
http://www.southerncross.co.nz/Portals/0/Group/Kidney%20stones%201.gif
http://www.medicinenet.com/kidney_failure/article.htm#tocc
http://www.webmd.com/a-to-z-guides/acute-renal-failure-symptoms
http://www.webmd.com/a-to-z-guides/acute-renal-failure-topic-overview
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/05/anatomi-dan-fisiologi-ginjal.html
http://labparahita.com/parahita/2011/04/deteksi-dini-penyakit-ginjal-kronis-dengan-cystatin-c/
http://www.ygdi.org/_kidneydiseases.php?view=_dialysis
http://nursecerdas.files.wordpress.com/2009/01/hd.jpg
http://3.bp.blogspot.com/_qOhar23uNm0/SVWdCMqvgII/AAAAAAAABNk/x4-wki0vQAw/s400/capd.jpg
If you enjoyed this article please consider sharing it!